Publik kaget melihat Juventus menjual Leonardo Bonucci ke AC Milan pada bursa transfer musim panas 2017. Padahal, Bonucci merupakan salah satu pilar tim.
Juventus menjual Bonucci ke AC Milan dengan biaya 42 juta euro (Rp 654,2 miliar). Banyak yang menilai Juventus begitu berani mengambil keputusan soal penjualan Bonucci. Itu karena Bonucci adalah sosok yang membuat Juventus menjadi salah satu tim dengan pertahanan terbaik di dunia.
Ia bergabung dengan Juventus dari Bari pada musim panas 2010. Tanpa butuh waktu lama, ia langsung mendapatkan tempat utama dalam tim Juventus yang di musim 2010/2011 masih dibesut Antonio Conte itu.
Secara keseluruhan, ia tampil dalam 319 pertandingan bersama Juventus. Meski bertugas sebagai bek tengah, Bonucci hanya sekali mendapat kartu merah langsung dan sekali kartu kuning kedua.
Kontribusinya membawa I Bianconeri memenangkan enam gelar Liga Italia, tiga Coppa Italia, tiga Piala Super Italia, dan dua kali runner-up Liga Champions. Sayang, ada kabar yang menyebut bahwa Allegri berselisih dengan pelatih Massimiliano Allegri.
"Saya ingin memperlihatkan bahwa Bonucci pergi bukan karena Allegri. Ia bukan penyebabnya. Kami sudah siap, karena dalam diskusi yang biasanya dilakukan klub dengan para pemain, Bonucci telah menyatakan ketidakpuasannya," kata Direktur Juventus, Beppe Marotta, dilansir Football Italia.
Puji Allegri
Setelah itu, Marotta juga memberikan pujian kepada Allegri. Sosok yang menggantikan tugas Conte itu terbukti mampu menjalankan pekerjaannya dengan baik. Juventus dua kali ke final Liga Champions berkat tangan dinginnya.
"Kualitas terbaik Allegri adalah ia tahu klub adalah yang utama dan terpenting. Saya menganggap pelatih sebagai bagian dari staf direktur. Ia harus sejalan dengan pandangan klub. Dan Allegri sangat cocok dengan model bisnis kami," ujar Marotta.
"Kami hanya kekurangan es di atas kue, tapi enam scudetto beruntut dan dua final Liga Champions dalam tiga tahu membuktikan bahwa kami telah membuat keputusan tepat," sambungnya.
