Andrea Pirlo, Sang Maestro Yang Karya Seninya Akan Selalu Abadi

         DAFTAR SEKARANG DAN DAPATKAN BONUS HANYA DI 988BETONLINE

Andrea Pirlo telah resmi pensiun sebagai pemain profesional. Dunia sepakbola pun kembali ditinggal salah satu gelandang dan pemain terbaiknya.

Sepanjang karier Pirlo, ada beberapa julukan yang sangat melekat dengan dirinya - dari Architect, Metronome, Professor, Maestro hingga Mozart. Dari situ saja, kita bisa cukup paham kenapa dia sampai disebut sebagai regista terhebat dan paling jenius yang pernah dimiliki Italia.

Brescia, Inter Milan, Reggina, AC Milan, Juventus dan terakhir New York City FC adalah klub-klub yang pernah diperkuatnya.

Dari debut bersama Brescia ketika melawan Reggiana di Serie A pada 21 Mei 1995, berarti Pirlo telah menekuni profesi sebagai pesepakbola profesional selama 22 tahun, 5 bulan dan 16 hari. Selama itu, begitu banyak momen hebat yang telah dia alami dan bisa kita nikmati.

Ibarat seorang maestro papan atas, Pirlo telah menghasilkan sederet karya seni fantastis. Meski telah mengundurkan diri, karya-karya seninya itu akan selalu abadi.


DARI SATU JENIUS KE JENIUS LAINNYA
Andrea Pirlo dan Roberto Baggio. Dua pemain jenius yang pernah lahir di daratan Italia ini bekerja sama menghasilkan sebuah gol fantastis untuk Brescia ketika melawan Juventus pada 2001 silam.

Pirlo yang memberi assist, Baggio yang melakukan penyelesaian akhir.

Dari garis tengah, Pirlo melepas sebuah aerial through ball super-akurat langsung ke jantung pertahanan Si Nyonya Tua. Baggio membaca operan dari juniornya itu tanpa kesalahan, lalu menguasai bola dengan kontrol yang sempurna. Kiper Edwin van der Sar dilewati begitu saja dan tak kuasa menghentikannya. Gol menit 86 itu memastikan laga di Turin berkesudahan 1-1.

Salah satu momen terbaik di Piala Dunia 2006 adalah gol Fabio Grosso untuk Italia dalam partai semifinal melawan tuan rumah Jerman. Dikenal dengan 'gol di Grosso' di Italia sana, momen ini begitu berkesan karena berbagai alasan.

Finishing brilian hingga selebrasi ikonik, semuanya ada. Di atas itu semua, tak ketinggalan pula operan berkelas dari Pirlo.

Extra time sudah hampir habis. Dari corner Alessandro Del Piero, barisan belakang Jerman gagal menyapu bola dengan sempurna. Bola jatuh di kaki Pirlo yang nyaris tanpa penjagaan. Bukannya menembak, Pirlo menarik empat pemain Jerman ke arahnya.

Lalu, dengan sebuah no-look pass, Pirlo menggulirkan bola ke celah yang diciptakannya. Di sana, Grosso lantas melakukan penyelesaian akhir untuk memecah kebuntuan. Tak lama berselang, Del Piero menggandakannya dan menangislah publik Jerman.

http://988betonline.com/page/daftar?ref=meichan

Related Posts :